Oleh: Gunawan S. Pd. I
Pada kisaran awal tahun 2007 para guru di hebohkan dengan sertifikasi guru yang dapat mendongkrak kehidupan guru kepada hal yang mereka ( dinas ref. ) anggap layak. Toh hal itu spontanitas membangkitkan gairah guru dalam melakukan manufer pengajaran ke arah yang lebih menarik dan menyenangkan para siswa ( sistem belajar PAKEM ), berbagai cara para guru memenuhi persyaratan yang di anjurkan kepada guru untuk dipenuhi sbagai syarat mendapat sertifikasi tersebut.
Banyak perhatian yang tercurah kepada kebijakan dinas yang saya anggap ini ini program instant , sosialisasi banyak dilakukan oleh dinas yang dalihnya untuk memberitahukan para guru atas program ini, hal ini banyak di nilai para guru buang - buang anggaran pendidikan yang 20 %, sosialisasi tersebut antara lain : iklan di TV, radio surat kabar hingga seminar -seminar yang di laukan, ( bayangkan brapa biaya yang terbuang......).
sudah hampir 1 tahun lebih program ini di luncurkan ...apa hasilnya...?
Alangkan terhormatnya apabila dana yang buang percuma tersebut di bagikan kepada guru honor yang mengajar di tempat terpencil.....kenapa ? sampai saat ini program yang menggemparkan tersebut tidak banyak dinikmati oleh para guru honor yang mengajar di tempat terpencil, miskin yang kekurangan dana, bahkan banyak dari guru Negri GURU PNS yang banyak diterima dan itupun dana sertifikasinya haya sekedar janji.....
Banyak prosedur yang harus ditempuh oleh para guru untuk mendapatkan sertifikasi, di samping sertifikasi mendongkrk citra dan kwualitas guru serta tidak dipungkiri juga mendongkrak hutang para guru honor yang sia - sia dalam memenuhi sertifikasi tersebut, hal ini seperti perbuata yang sia - sia......
Harapan para guru honor untuk para BAPAK - BAPAK BERDASI DIDINAS PENIDIKAN DAN DPR SERTA TERUTAMA BAPAK PRESIDEN perhatiakan nasib guru, jangan guru dijadikan ajang program coba - coba dan pemborosan dana pendidikan, alangkah terhormatnya dana tersebut diberikan kesekolah untuk meningkatkan kwualitas guru di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar