PEMBODOHAN GURU OLEH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sengaja tulisan ini saya perbuat, agar membukakan mata saya, para rekan guru dan khususnya pemerintah yang notabeni memiliki kekuatan kebijakan yang kuat. Kejadian ini saya alami baru - baru ini, pada awalnya saya berniat membagi ilmu saya kepada guru - guru yang berada di lingkungan saya mengajar, singkat cerita saya didukung oleh yayasan saya mengajar untuk melakukannya dengan cakupan sekecamatan tempat sekolah saya.

Kegiatan yang saya lakukan yaitu mengadakan workshop Web - Log untuk guru yang nantinya menghasilkan sosok guru yang tidak ketinggalan zaman. Banyak upaya yang saya lakukan, antaranya melobi seponsor dan bekerja sama dengan lembaga yang menaungi profesi guru ( PGRI ), namun apa yang terjadi merupakan diluar daya analisa saya, kebanyakan guru mengikuti seminar yang yang diadakan oleh DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN yang hanya mendengarkan seseorang bercuap - cuap dengan mengeluarkan biaya Rp. 50.000, malahan para peserta melimpah ruah ( lebih kurang ribuan ) namun apa yang terjadi dengan workshop saya? sangat memiriskan hati, para peserta hanya tidak lebih dari 10 orang. Pada hal kegiatan yang saya lakukan dapat membentuk keterampilan guru dalam mengembangkan media pendidikan di sekolah, dan tidak dikenakan biaya ( geratis )

Ini mengindikasikan bahwa pemerintah ( Dinas Pendidikan Kota Medan ) tidak menyia - nyiakan dana yang 20 % untuk pendidikan untuk kegiatan yang tidak banyak manfaatnya, atau dalam kata lain melaksanakan kegiatan hanya megahamburkan dana dan mengaharapkan sertifikat belaka. Di tinjau dari segi skil nol besar.

Harapan saya bagi yang memiliki power dalam menentukan kebijakan, PERBANYAK WORKSHOP ATAU PELATIHAN BUKAN MEMPERBANYAK SEMINAR BELAKA,GURU BUTUH PELATIHAN BUKAN CERAMAH.