Pages

Selasa, 07 April 2009

SUATU DILEMA DALAM MENGAJAR

Sebuah Jeritan Pendidik

Hari ini mungkin kita banyak mendengar tentang penganiayaan yang dilakukan oleh guru di sekolah, baik yang menimbulkan luka maupun hanya menimbulkan trauma bagi si anak. Namun masih acapkali terdengar tersebut di atas.
Pendidikan pada saat ini sangat tidak karuan, dari program pemerintah, hingga target yang mereka paksakan kepada sekolah untuk menjaga hubungan baik ataupun birokrasi yang sangat amat menjadi dilema sekolah, hal ini menjadikan sekolah menerapkan beberapa tindakan pengajaran yang bersifat mendidik ( pembelajaran dan program ). Hal ini bertolak belakang kepada orang tua yang tidak proaktif kepada sekolah dalam mendukung pembelajaran di sekolah, baik itu mengenai disiplin datang ke sekolah, membawa buku dan kelengkapan sekolah hingga dukungan memantau siswa di rumah.
Hasilnya apabila siswa tidak mendapat nilai dan prestasi yang di targetkan oleh orang tua ataupun melanggar disiplin sekolah maka hal itu ( kesalahan ) dikembalikan ke sekolah, dan mereka ( orang tua yang tidak proaktif ) menuduh sekolah tidak berhasil.
Masih banyak orang tua atau wali siswa yang menyerahkan 100 % anaknya ke sekolah, tidak mau peduli dengan kondisi si anak. Mereka sering mengungkapkan " sayakan sudah bayar, jadi tanggung jawab sekolah dengan anak saya..." nah ini yang menjadikan pendidikan yang bersifat BERTEPUK SEBELAH TANGAN....

Al hasil yang menjadi bulan - bulanan di sekolah adalah guru yang mengajar siswa, difitnah ( dituduh ), menjadi sebab tidak berhasil, mengintimidasi siswa dan banyak hal lain yang menjadi kambing hitam akan ketidak berhasilan dan tidak disiplin anaknya di sekolah.
Sistem pembelajaran PAKEM, PAIKEM GEMBROT, MBS, KTSP dan lain - lainnya tidak akan berhasil diterapkan apabila si anak diserahkan ke sekolah 100 %, tidak ada perhatian dari orang tua ketika di rumah. Sebab siswa berada disekolah tidak lebih dari 4 - 6 Jam, sedangkan di rumah dan dilingkungan rumah mencapai 20 - 18 jam.
Guru merupakan pembentuk dan pengantar penjelasan pembelajaran di sekolah, bukan sebagai pemerhati dan penilainya ketika di rumah. Hal ini yang sangat tidak dipahami oleh kebanyakan orang tua.
Mungkin saya masih kurang masukan dalam mengajar anak.....mohon masukannya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar