Hari ini (beberapa bulan silam dan sudah lama juga sebenarnya.. hehehee) , adalah hari pertama aku bercerita untuk anak-anak selain murid aku di sekolah. Nervous? Banget.
Lokasinya ada di Bekasi, di..mm…(aku agag gagal dalam maping inih, hehehe,,taunya tinggal sampe ajaah). Nah, jadi aku akan bercerita kepada sejumlah anak di pemukiman kumuh di Bekasi, di tempat Rumah Belajar Mutiara Mandiri namanya. Kebetulan teman SMU aku aktif berkegiatan di situ, dia seorang dokter gigi yang peduli dengan kesehatan gigi anak. Mungkin mengingat jika masalah kesehatan gigi sepertinya tidak dipedulikan oleh masyarakat golongan bawah, maka dia dengan sukarela mengawasi kondisi kesehatan gigi anak sekitar daerah tersebut.
Ada hubungannya dengan kegiatan ibu dokter gigi yang baik hati ini. Vegi, yang biasa aku panggil (@drg.vegi), menginginkan bahwa cerita yang nanti aku bawakan berhubungan dengan kesehatan gigi. Waduh. Mendadak sekali, pikirku. Karena, sebekum-sebelumnya tidak ada pembicaraan mengarah ke situ. Tapi, aku berusaha. Dengan sedikit kontemplasi (alias bengong,heheehe)..akhirnya dapatlah cerita yang mengarah ke sana.
Awalnya aku bercerita tentang pertemanan para binatang di hutan, menggunakan media boneka tangan dan oneka binatang biasa. Dan terus terang sangat grogi sekali, karena ada sekitar kurang lebih 100 anak. Dan itu pertama kalinya aku bercerita di hadapan sekian banyak anak. Ini sebelum aku ikut bercerita untuk @sahabatanak juga loh.
Alhamdulillah, ke-grogi-an ku terhapuskan karena mereka ternyata menikmati cerita aku. Melihat mata mereka yang berbinar dan bersinar, pipi bersemu merah, mulut terbuka lebar karena tertawa..huufft..terbayar sudah.
Sangat disayangkan sekali apabila para pengajar dan para orangtua masih mengintimidasi anak dengan gambaran bahwa dokter gigi itu menakutkan. Tetapi pada akhirnya anak mengerti jika seorang dokter gigi itu tidaklah menakutkan. Dan menjaga kesehatan tubuh dan gigi itu sebenarnya sangat mudah dan sederhana.
Hmmm, mengajarkan sesuatu dan memberi contoh itu memang sangat efektif sekali dengan bercerita. Karena, bu dr gigi Vegi akhirnya bisa sukses untuk memeriksa gigi mereka, beberapa waktu ke depannya. Meskipun masih ada 1-2 anak yang masih menangis. Hiihihhii..
Salam Bercerita
0 komentar:
Posting Komentar