Fenomena Pendidikan Bagi Orang Miskin
RSBI,Sekolah Terpadu, Fullday School, dan sebagainya merupakan pendidikan unggulan yang menyediakan fasilitas - fasilitas yang sangat lengkap dan canggih sehingga hanya diperuntukan untuk anak dari orang - orang yang berlebihan duit, sehingga hal ini akan menjadi anggan - angan bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Di Jember hal ini terbalik, berdasarkan sumber dari Indosiar.com mendapati ada sebuah sekolah yang baik mutu dan kualitasnya namun diperuntukan bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Informasi dari indosiar.com, Jember Yaitu: - Tak bisa dipungkiri hingga kini pendidikan yang layak masih sebatas impian bagi ribuan bahkan jutaan anak usia dini dari keluarga kurang mampu.
Namun di Jember, Jawa Timur, ada sebuah rumah bermain dan belajar moderen yang khusus ditujukan bagi anak-anak dari kalangan miskin.
Istimewanya anak-anak ini mendapat pendidikan secara gratis. Beginilah suasana rumah bermain dan belajar untuk si kecil di perkampungan Tegal Boto, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur. Setiap hari, bangunan sederhana yang dibangun 10 tahun lalu ini selalu dipenuhi anak balita dari keluarga kurang mampu.
Mereka tampak ceria memainkan sejumlah permainan tradisional seperti dakon, engklek, bola bekel hingga petak umpet.Tidak hanya bermain, anak-anak ini juga mendapatkan materi pendidikan layaknya di sekolah seperti bahasa Inggris, Matematika dan budi pekerti. Namun materi diberikan menggunakan pendekatan personal dan interaktif.
Hasilnya anak-anak ini tampak fasih berbicara dan bernyanyi menggunakan bahasa Inggris. Anak-anak juga mendapat fasilitas perpustakaan mini yang koleksi bukunya didapat dari sumbangan warga sekitar. Istimewanya anak-anak ini mendapatkan seluruh fasilitas disini dengan gratis.Menurut Ayu Sutarto, tokoh pendidikan sekaligus pendiri rumah belajar ini tenaga pengajar adalah para relawan dari kalangan mahasiswa dan akademisi.
"Kemiskinan dan kebodohan itu adalah musuh yang sangat mengancam Indonesia termasuk mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kebodohan dan kemiskinan itu dapat mengakibatkan banyak hal termasuk juga komitmen bernegara dan berbangsa. Jadi itu yang harus diperangi menurut saya" Ujar Ayu Sutarto.
Ditambahkan tekad memerangi kebodohan dan memajukan dunia pendidikan tidak akan tercapai jika pemerintah tidak memiliki komitmen kuat untuk mencerdaskan anak bangsa dari segala lapisan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar