Jika Guru Arogan dan Otoriter
Seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengajar, apabila bersikap otoriter atau arogan akan menunjukkan beberapa ciri sebagai berikut:
- Berorientasi pada tugas, dalam artian petunjuk atau bimbingan yang diberikan kepada siswa berupa tugas semata, tanpa memperhatikan hubungan manusiawi antara guru dan siswa.
- Inisiatif atau pendapat siswa jarang diperhatikan.
- Kurang percaya terhadap kemampuan siswa.
- Merasa paling benar dan selalu benar.
Sikap-sikap otoriter atau arogan yang diterapkan seorang guru dalam mengelola pembelajarannya seringkali membawa pengaruh yang kurang positif bagi para siswa, diantaranya:
- Siswa menjadi pasif dan mati inisiatifnya, yang pada akhirnya mengurangi ketertarikan siswa untuk belajar.
- Siswa menjadi kurang mandiri dalam proses pembelajaran, karena selalu menunggu petunjuk dan arahan dari guru.
- Kepatuhan dan kedisiplinan siswa bersifat semu, hanya terjadi jika guru berada di dalam kelas atau di sekitar para siswa.
Pengaruh-pegaruh seperti ini tentunya bukanlah hal yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Seorang guru hendaknya bersikap sebagai seorang pimpinan dan pengelola kelas yang lebih demokratis. Bukannya menempatkan siswa sebagai mesin yang digerakkan sesuai dengan kemauan guru. Karena perlakuan yang demokratis jauh lebih memperhatikan hubungan dan interaksi antara siswa dan guru, sudah sepatutnya pola ini dikembangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar