Guru Yang tidak Siap Jadi Guru
Semenjak sertifikasi sudah menjadi virus yang sangat menguntungkan di dunia pendidikan, julukan seorang guru sangat mudah di capai, modal dengan lulusan S1 dan D4 seluruh jurusan dan disiplin Ilmu, ditambah dengan kuliah 1 tahun untuk mengambil persayaratan Akta IV, maka jadilah ia seorang guru yang memiliki hak mengajar hingga ke SMA.
Hal ini yang menjadi rebutan oleh sejumlah orang, ibarat tikus rakus yang berebut sepotong keju. Lebih para lagi dengan beberapa guru di tengah kota yang tidak menamatkan S1 nya namun menjabat posisi penting, sehingga kredibilitasnya di pertanyakan. Namun pemangku kepentingan di lembaga pendidikan itu seolah - olah menutup mata akan hal itu.
Dari dua kasus di atas yang saya jamin para pembaca juga mengalaminya di sekolah atau lembaga pendidikannya, menjadikan cerminan inilah potret wajah pendidikan Indonesia. Kalau hal di atas di selingi dengan kopetensi yang sangat mendukung, menjadi pertimbangan. Yang lebih miris atau gawat, sudah tidak layak ditambah lagi tidak memeiliki METODE Pengajaran yang kaya sebagai pendudung dia mengajar. Akan jadi apa pendidikan yang ada guru seperti itu di dalamnya, sehingga maraklah terjadi banyak kasus, seorang guru yang menganiaya dan memperlakukan siswanya dengan perlakuan keras.
Dari ulah oknum guru ini maka mencemarkan banyak guru - guru yang benar - benar bertujuan mendidik dan memajukan anak bangsa, semoga lembaga pendidikan dan Sekolah - sekolah menyadari pentingnya persyaratan guru menajdi persyaratan.
0 komentar:
Posting Komentar