SERTIFIKASI GURU DICABUT
Sertifikasi guru merupakan hal yang sangat mengiurkan bagi guru - guru yang mengajar di sekolah swasa yang pendapatannya sangat memprihatinkan, namun kalau pengakuan negara ini disia - siakan maka pemerintah akan sangat tegas akan menindak dengan cara mencabut sertifikasinya.Tidak itu saja bahkan ketika guru mengajar, ketika kebohongan yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah atas sertifikasi yang diperolehnya.
Hal yang tidak aneh ketika guru yang mendapat setifikasi diperoleh dengan kecurangan, yaitu dengan membayar kepada beberapa oknom dinas pendidikan agar sertifikasinya cepat dipanggil dan dinyatakan lulus.
Saat ini banyak guru hanya mengajar siswa mereka. Guru sekedar memberikan materi pelajaran secara singkat dan tidak efektif.
Padahal, menurut Konsultan Pendidik Karakter Bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rahmat, tugas guru bukan hanya mengajar, guru juga bertanggung jawab memastikan siswanya memahami materi belajar yang diberikan kepada mereka sekaligus mendidik mereka menjadi pelajar berkarakter.
"Pusat kurikulum dan perbukuan saat ini tengah melakukan kajian penataan kurikulum. Rencananya, pada 2014 sudah diberlakukan kurikulum baru. Bagi guru yang sekedar memberikan materi pelajaran, maka sertifikasinya akan dicabut. Ini dilakukan agar guru memiliki tanggungjawab terhadap muridnya," kata Rahmat dalam Seminar Pendidikan Karakter dan Sosialisasi Program Pembinaan Akhlak Siswa di Balai Rakyat, Depok, kemarin.
Menurut Rahmat, sesuai dengan kurikulum baru nanti, para guru diharuskan melakukan pendekatan secara personal kepada siswanya. Tujuannya adalah agar para siswa itu memahami materi pelajar dan guru mengetahui kondisi psikologi muridnya. Hal ini dilakukan agar para pelajar mampu berkompetisi serta terhindar dari prilaku seks bebas, tawuran, dan penggunaan narkotika.
"Nanti guru harus memiliki catatan tentang perkembangan akademis dan perilaku setiap siswanya. Misalnya apakah guru dapat membuat siswa mengerti tentang hukum pitagoras. Guru itu akan diawasi," tandasnya.
Guru harus mampu memberikan pendidikan berkarakter kepada siswa, pendidikan ekonomi, dan kewirausahawan. Kemudian pihak sekolah harus memberikan aplikasi dari tiga materi tersebut kepada siswa. "Terpenting juga adalah orangtua. Orangtua tidak boleh memberikan contoh negatif kepada anaknya. Seperti marah-marah dan membuang sampah sembarangan," imbuhnya
Setuju sekali....
BalasHapusCuma gimana nih tolok ukur tentang disiplin guru ??
salam kenal