Komunikasi Interpersonal dalam Dimensi Praktik Kepemimpinan
Pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya meng¬gunakan keahlian dan kemampun interpersonal. Lewis (1987: 186) menjelaskan:"Iefldersnip is concemed with how the commurd-cation process impacts interpersonal relationship". Dipahami bahwa kepemimpinan yang ada dalam organisasi hanya akan eksis jika terbina hubungan interpersonal. Sementara keberadaan komunikasi sangat menjamin terbinanya hubungan pimpinan dengan bawahan dalam memberikan perintah, penugasan, menyampaikan visi, pikiran dan perasaan".
Robbins (1984:93), komunikasi menjadi syarat mutlak dalam proses kepemimpinan suatu organisasi. Terutama dalam hubungan antara pemimpin dengan individu anggota atau bawahan. Secara umum mengacu kepada pendapat Robbins bahwa: "komunikasi adalah memindahkan makna dari sese orang kepada orang lain sehingga informasi dan gagasan dapat tersampaikan".
Komunikasi yang baik adalah bila makna yang dikirimkan oleh pengirim pesan dimengerti secara tepat oleh penerima pesan. Komunikasi berlangsung antara individu dengan individu (interpersonal), komunikasi dalam diri individu (intrapersonal), dan komunikasi massa".
Ivancevic dan Matesson (2002:503) menjelaskan bahwa komunikasi yang mengalir dari individu kepada individu dalam tatap muka atau latar kelompok adalah komunikasi inter personal".
Hal yang diharapkan sebagai muara komunikasi adalah lahirnya saling pengertian sebagai akibat pesan yang dikirimkan kepada penerima pesan sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Pemahaman di atas sejalan dengan Gibson, et.al, (1997: 408), mengemukakan bahwa: effective communication is the resuit ofthe common understanding between the Communicator and the receiver". Pendapat ini menegaskan komunikasi melibatkan seseorang yang berusaha menciptakan makna dalam diri penerima pesan.
Dalam berlangsungnya proses komunikasi mengandung lima elemen, yaitu: komunikator, pesan, media, penerima pesan, dan umpan balik". Dilihat dari segi jenis informasi dalam komunikasi ada yang verbal maupun non verbal merupakan sifat dasar dalam pertukaran pesan yang terjadi dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan wahana bagi individu dan kelompok dalam menyampaikan ide, pikiran atau perasaan dalam interaksi satu sama lain. Tanpa komunikasi tak akan ada interaksi antara seseorang dengan orang lain, tak akan ada interaksi antar kelompok.
Menurut Daft (2000:136), komunikasi mengalir dari individu kepada individu dalam tatap muka dan latar kelompok. Perilaku komunikasi pemimpin adalah mencakup mengarahkan perhatian bawahan menuju visi dan nilai suatu organisasi. Pemimpin dapat menggunakan banyak metode komunikasi mencakup jaringan yang kaya/beragam, dalam komunikasi, cerita, metapora, kegiatan informal, keterbukaan dan dialog. Tidak hanya pidato formal, juga memotivasi pegawai". Selain itu, komunikasi interpersonal membantu pimpinan memahami pikiran dan perasaan para anggotanya.
Ditegaskan oleh Daft (1999:156), bahwa komunikasi juara oleh pimpinan adalah melalui usaha mendengarkan dengan penuh konsentrasi atas kebutuhan orang lain dan ketajaman dari pesan yang ada, pemimpin mengumpulkan apa yang mereka butuhkan untuk berkomunikasi. Keaktifan mendengarkan memerlukan bahwa pemimpin secara temporer ada agenda pribadi dan memberikan kepada mereka kesempatan sebagai pembicara. Ketajaman komunikasi melibatkan
pengenalan terhadap kebutuhan pegawai, alasan-alasan yang tidak dapat ditempatkan/disuarakan, pembagian visi melalui pengkomunikasian dengan kata-kata bahwa dan tindakan setiap hari".
Perilaku komunikasi pemimpin adalah mencakup meng arahkan perhatian orang lain menuju visi dan nilai suatu organisasi. Pemimpin dapat menggunakan banyak metode komunikasi mencakup canel yang kaya/beragam, dalam komunikasi, cerita, metapora, kegiatan informal, keterbukaan dan dialog. Tidak hanya pidato formal, tetapi juga memotivasi pegawai.
Kemudian menurut Locke (1997:34) keahlian hubungan antar manusia (people skills) penting sekali karena kepemim pinan merupakan suatu relasi yang bergantung pada interaksi antara seorang pemimpin dan para pengikut, dan memberi inspirasi untuk ikut mengimplementasikan visi.
Menurut Locke (1997:35) para pemimpin sukses yang umumnya memiliki keahlian interpersonal yang amat kuat, mampu berurusan dengan orang banyak, diplomatis serta penuh perhitungan. Bahkan salah satu faktor interpersonal yang mempengaruhi kepuasan bawahan dan efektivitas kepemim pinan adalah perhatian yang ditunjukkan pemimpin. Perhatian tersebut mencakup : (1) bertindak dengan sikap bersahabat dan suportif, (2) menunjukkan kepedulian terhadap para bawahan, (3) memperhatikan kesejahteraan para bawahan, (4) menunjukkan kepercayaan dan rasa percaya diri, (5) ber usaha untuk memahami problem-problem para bawahan, (6) membantu perkembangan para bawahan menuju karir lebih tinggi, dan, (7) memasok informasi kepada para bawahan.
Sisi lain menurut Locke (1997:34) keahlian interpersonal lainnya yang juga penting dalam upaya para pemimpin untuk mengkomunikasikan visi, membujuk orang lain bergabung dalam jaringan dan memperoleh dukungan dari para anggota organisasi. Keahlian itu mencakup rmendengarkan, ber komunikasi lisan, membangun jaringan kerja, manajemen konflik, dan menaksir diri dan orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku interpersonal adalah kegiatan pimpinan dalam menyampaikan gagasan, pendapat, perintah, tugas, visi, misi dan kebijakan kepada para bawahan dalam hubungan antar pribadi secara lisan dan tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar