Fenomena PDSS ( pangkalan data sekolah dan siswa )
Belum lagi seluruh sekolah terselesaikan dengan NISN dan Penyempurnaan DAPODIK, kini sekolah disibukkan dengan PDSS. Proyek SETAN apa lagi yang di rencanakan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Kita.
Banyak sekolah di pelosok pedesaan belom terselesaikan masalah pendataan NISN ( Nomor Induk Siswa Nasional ) antara lain: nomor ganda, belom memiliki nomor dan lain sebagainya, datang lagi tuntutan Dinas untuk melengkapai PDSS. Dengan alsan agar sekolah tidak mendongkrak dan mencuci nilai rapot, maka diluncurkanlah program ini.
Pertanyaan yang sangat mendasar adalah sudahkah kalangan para Tikus Berdasi di DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN mensosialisasi kepada sekolah-sekolah yang di perdesaan. Tahukan anda wahai Bapak Pejabat, bahwa tidak semua sekolah punya Internet?
Indikasi Tidak siap sangat tercium bahwa diduga seluruh program KEMENDIKBUD tidak dipikir dan diadakan penelitian akan sekala kesesuaian terhadap program yang akan di terapkan ke sekolah-sekolah, belum lagi sekolah-sekolah harus memberikan setoran ( Uang laci ) kepada Oknum Dinas Pendidikan di Kabupaten maupun Kecamatan setiap ingin mengurus ke DInas untuk memasukkan data dan melengkapai data di PDSS dan Dapodik serta NISN.
Alangkah bijak kalau difokuskan ketuntasan program NISN dan DAPODIK, setelah terselesaikan baru dipersilahkan PDSS ini di laksanakan. Agar tidak terkesan seolah-olah kejar target sebelum berahirnya jabatan.
Kasihani lah:
Rakyat Miskin yang akan makin Miskin.
Yang tidak berilmu dan akan makin tidak berilmu.
Yang makan nasi basi dan tetap makan nasi basi.
yang tidak ada lampu semakin gelap.
sekolah yang mau ambruk dan akan ambruk.
0 komentar:
Posting Komentar