Diam itu emas. Bicaralah yang berguna dan seperlunya. Jangan berbicara yang akan dicatat sebagai perbuatan dosa. Jika ada orang lain yang mengajak kita mencela atau mengejek orang lain sebaiknya kita tidak ikut-ikutan dan segera menghindar atau mengalihkan pembicaraan dengan yang lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, manusia memang suka kelewat batas karena melakukan sesuatu hal yang buruk namun terkadang tidak disadari. Salah satunya adalah berkata-kata sesuatu yang mencela ataupun mengejek orang lain walaupun dengan nada yang lemah lembut tidak sambil marah-marah.
Siapapun tidak akan senang jika dicaci maki .Caci maki adalah ucapan yang kotor dan kasar yang sangat menyakitkan hati.Seorang muslim tidak pantas mengeluatkan ucapan kotor meskipun ia sedang marah,karena sebenarnya ucapan - ucapan kotor itu berasal dari setan .
Meskipun ada orang yang berbuat salah kita tetap tidak boleh memaki - maki ,karena hal itu menyebabkan orang yang dimaki mungkin akan balas memaki , semua itu hanya akan membuat kita merugi . Pahala kita akan menjadi milik orang yang kita maki jika ia sabar .
Dalam hadis mennerangkan :
Orang yang paling buruk adalah orang yang mencela dan menghina orang lain dan menyebabkan permusuhan ( H.R bukhari dan Muslim)
caci maki memang tidak baik, tapi kadang kalau lagi marah, kesel, cenderung lepas kontrol. hehehe
BalasHapusKren blognya, saya jadi teringat hadis Nabi, berbicaralah yang baik atau diam. Semoga kita semua para pendidik terjaga lisannya dari hal hal yang dapat menyakiti hati orang lain. salam silaturahim,ditunggu kunjungnnya
BalasHapus