Manusia sebagai makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak bisa lepas dari interaksi atau komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik itu dalam bentuk simbol, lambang dengan harapan bisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada peserta didik (siswa) jika di kelas atau pada masyarakat serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku. Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif.
Komunikasi yang terjadi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar merupakan hal penting yang menentukan kelancaran dan tercapainya tujuan pendidikan
Seperti yang diketahui proses belajar mengajar merupakan proses transfer ilmu dan pendidikan dari guru kepada murid sehingga si murid bisa menjadi orang yang cerdas secara akademis dan terdidik.
Oleh karena itu seorang guru tidak hanya dituntut harus pintar dan cerdas secara akademis namun juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif sehingga pesan atau ilmu yang akan diberikan bisa tersampaikan dan diterima dengan baik oleh para murid.
Berikut 3 pola komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal ini guru berperan sebagai komunikator atau pemberi pesan dan murid sebagai komunikan atan penerima pesan. Dimana hanya terjadi komunikasi satu arah sehingga tidak ada peran aktif dari murid. Murid hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa adanya umpan balik.
Pola komunikasi seperti ini kurang dianjurkan karena hanya membuat murid pasif, tidak kreatif, serta tidak terbiasa mengeluarkan pemikirannya dengan baik. Padahal di zaman sekarang diperlukan generasi muda yang tidak hanya cerdas namun kreatif sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman yang super cepat.
Pola komunikasi antara guru dan murid yang kedua adalah pola komunikasi dua arah dimana telah terjadi interaksi antara guru dan murid. Tidak hanya guru yang aktif menyampaikan pesan namun ada pula peran aktif murid dalam memberi reaksi atau umpan balik dari apa yang disampaikan guru.
Ada peran aktif murid dalam bertanya ataupun memberi masukan kepada guru. Pola komunikasi ini lebih baik dari yang pertama karena membuat murid lebih aktif sehingga kreatifitasnya semakin terasah. Ada lebih banyak wawasan yang akan didapatkan murid.
3. Pola komunikasi banyak arah
Lebih lanjut ada pola komunikasi banyak arah dimana tidak hanya terjadi komunikasi dinamis antara guru dan murid namun juga mengembangkan komunikasi dinamis antar sesama murid sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan dinamis.
Akan semakin banyak timbul pemikiran dan perspektif baru sehingga terjadi diskusi antara guru, murid, dan sesama murid. Ruang kelas akan terasa lebih hidup dan tidak monoton.
Komunikasi yang terjalin secara efektif antara guru dan siswa akan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan membangun saling pengertian. Selain itu, juga akan membangun kelas sebagai sebuah keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, di satu sisi guru perlu meningkatkan kemampuan komunikasinya, karena hal ini berkaitan dengan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialnya, dan murid pun perlu terus belajar etika dan sopan santun agar dapat menghormati gurunya
0 komentar:
Posting Komentar