Kejujuran dan keadilan merupakan dua perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Rakyat jelata merindukan pemimpin yang adil. Seorang tersangka merindukan keadilan seorang hakim. Seorang atlet menginginkan wasit yang adil dalam pertandingan. Demikianlah keadilan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bahkan doa seorang pemimpin yang adil akan diterima oleh Allah Swt.
Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda : Artinya : “Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga”(HR Tirmidzi) Hadits di atas menegaskan bahwa kejujuran akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa pelakunya ke surga. Seseorang yang jujur akan hidup dengan tenang. Ia menjalani kehidupan dengan penuh optimis dan semangat.
Berbeda jika seseorang pernah berdusta, tentu akan diselimuti rasa bersalah dan gelisah. Dusta yang pernah dilakukan akan ditutupi dengan dustadusta yang lain. Orang yang jujur juga akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan muncul karena seseorang memang layak mendapatkannya.
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya. Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas keadilan. Hal ini bisa difahami karena Islam membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun. Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi, jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya harus menegakkan keadilan tanpa memandang suku, agama, status sosial, pangkat maupun jabatan. Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan keadilan.
Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan ditempatkan di sisi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, di sisi sebelah kanan ‘Arrahman. Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam keluarga mereka dan dalam mengerjakan tugas mereka.” Sumber : Kitab Hadis Sunan Nasa’i .
0 komentar:
Posting Komentar