Kita Pramuka Indonesia memperingati hari pramuka di tanggal 14 Agustus , dan tahun ini adalah 60 tahun kiprah Gerakan Pramuka di Indonesia.
Pembentukan Gerakan Pramuka berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Sementara itu, Hari Pramuka yang diperingati tiap 14 Agustus ditetapkan berdasarkan hari pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Meski Gerakan Pramuka secara resmi baru lahir pada 1961, namun gerakan kepanduan yang menjadi cikal bakal gerakan kepramukaan telah lama hadir, bahkan sebelum kemerdekaan.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Lahirnya Gerakan Pramuka IndonesiaSetelah Kemerdekaan Indonesia, kepanduan yang bersifat nasional terbentuk yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Organisasi kepanduan di Indonesia pada saat itu berjumlah ratusan dan dibagi menjadi beberapa federasi. Namun terdapat kelemahan dari beberapa federasi tersebut yang kemudian dibentuk Perkindo (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Pemerintah dan MPRS melakukan upaya untuk memperbaiki organisasi kepramukaan Indonesia pada tahun 1960. Presiden Soekarno kemudian menindaklanjuti upaya tersebut dengan mengumpulkan para tokoh gerakan kepramukaan pada 9 Maret 1961.
Pada kesempatan tersebut, Soekarno melebur seluruh organisasi kepramukaan pada saat itu menjadi satu dengan nama Pramuka.
Panitia Pramuka yang dibentuk pada saat itu terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Hasil kerja dari panitia tersebut adalah keluarnya lampiran keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka yang kemudian diperingati sebagai Hari permulaan Tahun kerja.
Seluruh tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan gerakan Pramuka pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan. Hari bersejarah diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Pada Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional) pada 14 Agustus 1961, dilakukan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka.
Mapinas yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada Masyarakat.
Peristiwa tersebut dikenal sebagai hari lahir Pramuka Indonesia yang diperingati hingga saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar