Kita tahu bukan di masa pandemik ini tentang Virus corona .Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian
Sebelumnya kita tidak mengenal pembelajaran secara daring karena memang di negara kita ini masih belum keseluruhan wilayahnya memiliki sinyal internet yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring atau on line .Yang sering kita lihat biasannya adalah pembelajaran online dilakukan oleh beberapa lembaga kursus atau pendidikan tinggi khusus baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi dikarenakan masa pandemi, mau tidak mau semua jenjang harus melakukan pembelajaran secara online dari rumah masing-masing.
Ada banyak pro dan kontra terhadap pembelajaran online ini. Beberapa merasa metode ini cukup efektif, sebagian lain berpendapat bahwa tidak semua orang bisa mengikuti pembelajaran online
pandemi COVID-19 membuat kita menemukan banyak kebiasaan dan hal baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Salah satunya adalah pembelajaran jarak jauh secara online atau daring. Meskipun hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang asing, adanya pandemi membuat orang semakin sadar bahwa sekolah pun bisa dilakukan melalui internet.
Salah satu kelebihan pembelajaran secara online adalah kita tidak perlu keluar rumah atau ke sekolah untuk belajar. Di mana dan kapan saja, selama ada gadget dan jaringan internet memadai, pembelajaran bisa dilakukan menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki.
Selain fleksibilitas waktu dan tempat, e-learning (pembelajaran online) juga lebih terjangkau dan mampu memberikan wawasan luas. Bagaimana tidak, tanpa perlu membayar uang gedung dan pemeliharaan tempat belajar, kamu sudah bisa mengikuti setiap kelas dengan biaya sesuai yang didapatkan.
saat ini ada banyak sekali platform untuk mendukung pembelajaran online agar tetap interaktif, seperti Google Meet, Teams, atau Zoom. Setiap platform juga didukung fasilitas memadai sehingga meskipun dilakukan secara jarak jauh, tetap ada interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Jadi, tidak ada istilahnya murid tidak akan mengenal guru mereka karena sistem belajar online. Pasalnya, dengan dukungan teknologi saat ini, informasi yang akan disampaikan guru bisa sampai secara real time kepada peserta didik.
Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah.
Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah.
Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa. Berdasarkan pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan ketika siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.
Mengamati pengalaman dari beberapa guru tersebut, maka guru juga harus siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.
Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar