Hakikat Interaksi Edukatif
Interaksi dalam proses pembelajaran merupakan kata kunci menuju keberhasilan suatu proses pembelajaran .
Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi edukatif harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara Tenaga Pendidik / guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.proses belajar mengajar senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi aantara pendidik dan peserta didik dimana pendidik sebagai pihak yang mengajar dan peserta didik sebagai pihak yang belajar.
Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan Tenaga Pendidik / guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya.
fungsi interaksi edukatif, sebagai berikut:
1.Dapat mentransfer pengetahuan (kognitif) secara optimal. Hal ini terkait dengan pengertian yaitu menyangkut penerimaan yang cermat pada isi pesan, ide, atau gagasan seperti yang dikemukakan oleh pendidik. Ini pennting, oleh karena kegagalan meneriman isi pesan, ide ataugagasan secara cermat dapat menimbulkan kesalahpahaman.
2.Memungkin terjadinya transfer norma (affektif). Hal ini erat kaitannya dengan perubahan sikap peserta didik. Tidak hanya menyangkut norma-norma tetapi juga menyangkut kesenangan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perasaan senang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3.Dapat mendukung pengetahuan yang diterima peserta didik.
4.Mengarahkan perbuatan atau tingkahlaku peserta didik sesuai dengan pengetahuan yang diterimanya. Ini merupakan titik akhir dari interaksi edukatif.
5.Dapat meningkatkan atau menciptakan hubungan yang baik. Relasi yang baik antara pendidik dengan peserta didik memungkinkan pendidik dapat mengetahui kebutuhan peserta didik peserta didik. Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik, pendidik dapat menciptakan iklim kondusif dalam kegiatan belajar mengajar.
6.Sebagai momentum pengakuan, baik dari pendidik terhadap peserta didik maupun dari peserta didik lainnya. Peserta didik membutuhkan pengakuan dari pendidik dan peserta didik sebagai sumber motivasi dalam belajar.
peran yang harus dimiliki oleh seorang Tenaga Pendidik / guru , yaitu:
1. Korektor
Seorang Tenaga Pendidik / guru harus dapat membedakan mana hal yang baik dan buruk untuk peserta didiknya, dapat menerangkan dan menjalankan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Mestinya disini perlu adanya contoh dari seorang Tenaga Pendidik / guru , setelah menjadi teladan, Tenaga Pendidik / guru harus mampu memapahkan peserta didiknya dengan benar.
2. Inspirator
Pemberi inspirasi dan menjadikan peserta didik mengerti dan mau mencontoh apa yang menjadi teladannya, memberikan pengertian dan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik dan benar, sehingga peserta didik mampu tertarik dengan apa yang ia anggap sebuah “belajar” adalah hal yang membosankan.
3. Informator
Tenaga Pendidik / guru , harus serba tahu, apa yang peserta didik tanyakan kepadanya, yang peserta didik pahami adalah Tenaga Pendidik / guru memiliki pengetahuan yang luar biasa banyaknya, serba tahu tentang segala informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi Tenaga Pendidik / guru harus uptodate mengerti kebutuhan peserta didik.
4. Organisator
Manajemen segala sesuatu yang dihadapi seorang Tenaga Pendidik / guru , ia harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik, dapat me-manajemeni kegiatan seperti tata tertib sekolah, kegiatan akademik, kalender dan kegiatan lain diluar yang bersinggungan dengan kegiatan sekolahnya sehingga mencapai efektifitas
5. Motivator
Hampir sama dengan inspirator, seorang Tenaga Pendidik / guru yang motivator adalah Tenaga Pendidik / guru yang mampu mendorong pesera didiknya agar bergairah dan aktirf belajar, bukan hanya di dalam lingkup sekolah, namun bagaimana Tenaga Pendidik / guru mampu memupuk semangat belajar dan peserta didik menjalankan dengan kesadaran apa yang menjadi tanggung jawabnya yaitu belajar.
6. Inisiator
Menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran khususnya interaksi edukatif, mampu berinovasi tentang model dan metode belajar yang menarik perhatian dan minat peserta didik, sehingga tidak membosankan.
7. Fasilitator
Segala fasilitas yang ada memang bukan sepenuhnya tanggung jawab seorang Tenaga Pendidik / guru dalam penyediaannya, namun disini adalah Tenaga Pendidik / guru mampu memfasilitasi yang memungkinkan ia mampu menciptakan fasilitas yang ada, misalnya saja ia mampu menciptakan lingkungan dan suasana kelas yang kondusif agar penyerapan pengetahuan lebih mudah dengan keadaan yang baik.
8. Pembimbing
Peran ini, adalah peran yang harus dipentingkan selain semua peran seorang Tenaga Pendidik / guru , karena kehadiran Tenaga Pendidik / guru di sekolah adalah untuk membimbing peserta didik menjadi manusia dewasa yang bijaksana.
9. Demonstrator
Kecerdasan peserta didik satu dengan yang liannya tentu saja berbeda, ada peserta didik yang memang hanya dengan sekali penjelasan langsung paham dengan apa yang disampaikan oleh Tenaga Pendidik / guru nya, namun ada pula peserta didik yang intelegensinya kurang atau sedang, maka Tenaga Pendidik / guru harus mampu membantunya dengan cara menjadi peraga atau dapat memperagakan apa yang diajarkan sehingga siswa paham dengan penjelasan Tenaga Pendidik / guru .
10. Pengelola Kelas
Memahami dan dapat memantau siswa saat pembelajaran dimulai, bentuk dan pola tempat duduk dan bagaimana penataan segala sesuatu yang ada dalam kelas, yang nantinya tidak mengganggu pembelajaran.
11. Mediator
Penyedia media yang dibutuhkan dalam pembelajaran, baik itu visual maupun verbal, tergantung dari kebutuhan peserta didiknya.
12. Supervisor
Dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Bukan karena kedudukan akan tetapi juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapannya atau keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat melakukan pengawasan yang disupervisi.
13. Evaluator
Jujur, menyentuh dalam penilaian aspek baik intrinsik maupun ekstinsik. Intrinsik menyentuh kepada kepribadian seorang peserta didik terutama terhadap jawaban peserta didik ketika diberikan tes. Tenaga Pendidik / guru tidak hanya mengevaluasi produk tetapi juga proses pengajaran.
Baik buruknya seorang peserta didik memang bukan sepenuhnya tanggung jawab Tenaga Pendidik / guru , namun peran penting Tenaga Pendidik / guru adalah ia yang mampu menciptakan seorang yang tadinya biasa menjadi luar biasa. Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar